Rabu, 13 Juni 2012

Home

Selamat Datang di website  Belajar Asam Basa 


Website ini berisi materi Asam Basa SMA kelas XI yang meliputi pengertian asam basa, teori asam basa, perhitungan pH, serta dilengkapi juga dengan evalusi untuk mengecek pemahaman siswa.


Pembuatan website  dimaksudkan untuk memenuhi tugas akhir dari mata kuliah Pengembangan Media Pembelajaran.


Biodata Pembuat Website :
Nama     : Rizky Dwi Fitriani
Kelas     : Pendidikan Kimia B 2009
NIM        : 093194212
Jurusan  : Kimia - Universitas Negeri Surabaya
e-mail     : rizkydwifitriani@ymail.com


Semoga website ini bermanfaat bagi siswa SMA untuk memperoleh literatur atau sumber materi asam basa. Selain itu pembuatan website ini juga diharapkan dapat memberikan solusi mengenai keterbatasan waktu tatap muka di sekolah antara guru dengan siswa. Dengan adanya website ini siswa tetap dapat memperoleh materi. Disisi lain website ini juga diharapkan dapat meingkatkan keterampilan psikomotor siswa dalam memanfaatkan teknologi informasi yang semakin berkembang ini.


Tentunya pembuatan website ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu masukan positif yang dapat meningkatkan kualitas website ini sangat diharapkan. Anda dapat mengirimkannya melalui e-mail yang tertera diatas.


Salam
Rizky Dwi Fitriani 




Selasa, 12 Juni 2012

Kompetensi Pembelajaran


Standar Kompetensi        : Memahami  sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar           : Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan.
Indikator Pembelajaran :
  1. Menjelaskan pengertian dan sifat-sifat dari larutan asam dan basa.
  2. Menjelaskan teori asam dan basa menurut Arrhenius.
  3. Menjelaskan teori asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry.
  4. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya.
  5. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis.
  6. Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator.
  7. Menghitung dan menentukan tetapan kesetimbangan air (Kw)
  8. Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan basa yang konsentrasinya sama.
  9. Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan ( α ) dan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb).
  10. Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahi konsentrasinya.

Pengertian Asam dan Basa


Asam didefinisikan sebagai senyawa yang  menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika larut dalam pelarut (biasanya air).
Basa didefinisikan sebagai senyawa yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika larut dalam pelarut air.



Asam Basa Dalam Kehidupan Sehari-Hari


Contoh-contoh Asam
Asam dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Dalam makanan, minuman, buah-buahan, air hujan bahkan di dalam tubuh kita. Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu asam organik dan asam mineral.
Asam organik berasal dari sumber alami (tumbuhan dan hewan), umumnya bersifat asam lemah. Contoh asam organik adalah asam sitrat terdapat dalam buah jeruk, asam format terdapat dalam gigitan/sengatan semut dan sengatan lebah dan asam asetat yang terdapat dalam cuka makan. Asam mineral adalah senyawa asam seperti asam klorida (asam lambung) terdapat dalam sistem pencernaan manusia dan hewan. Asam mineral banyak juga dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan umumnya bersifat asam kuat. Contoh asam mineral adalah asam klorida yang digunakan secara luas dalam industri, asam sulfat untuk aki mobil dan asam fluorida yang biasanya digunakan pada pabrik kaca.
Berdasarkan kekuatannya asam dibagi menjadi dua jenis, yaitu asam kuat dan asam lemah. Kekuatan suatu asam dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidrogen yang bermuatan positif (ion H+) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion H+ yang dilepaskan, semakin kuat sifat asamnya.
Berikut ini adalah tabel beberapa contoh asam kuat dan asam lemah.


Contoh-contoh Basa
Sama halnya dengan zat asam, zat basa juga dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sifat licin dan rasanya yang pahit merupakan cara mudah untuk mengenali zat basa. Beberapa contoh zat basa yang sering digunakan adalah:
  1. Natrium hidroksida / soda api / soda ash dan kalium hidroksida, sebagai bahan baku pembersih dalam rumah tangga, misalnya sabun mandi, sabun cuci, detergen, pemutih dan pembersih lantai
  2. Magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida, terkandung dalam obat nyeri lambung (antasid)
  3. Amoniak, untuk pelarut desinfektan (pencegah terjadinya infeksi) dan bahan baku pupuk urea
Sama seperti asam, basa juga dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan suatu basa dapat ditentukan dari kemampuannya melepaskan ion hidroksida yang bermuatan negatif (ion OH-) ketika dilarutkan dalam air. Semakin banyak ion OH- yang dilepaskan, semakin kuat sifat basanya. Semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH-.
Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut nama logam dan diikuti kata hidroksida. Berikut ini tabel beberapa contoh basa kuat dan basa lemah:





Teori Asam Basa Arhenius


Arhenius mendefinisikan :

Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam. Beberapa contoh asam diberikan pada tabel :
Jumlah ion  OH-  yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa. Beberapa contoh basa diberikan pada tabel : 






Teori Asam Basa Bronsted-Lowry


Menurut Bronsted-Lowry : 

Perhatikan reaksi berikut :


Dari reaksi di atas terlihat bahwa CH3COOH memberi 1 proton (H +) kepada H2O, sehingga CH3COOH bersifat sebagai asam dan H2O bersifat sebagai basa.




Asam Basa Konjugasi


Bronsted-Lowry juga menyatakan bahwa jika suatu asam memberikan proton (H+), maka sisa asam tersebut mempunyai kemampuan untuk bertindak sebagai basa. Sisa asam tersebut dinyatakan sebagai basa konjugasi. Demikian pula untuk basa, jika suatu basa dapat menerima proton (H+), maka zat yang terbentuk mempunyai kemampuan sebagai asam disebut asam konjugasi.

Pada reaksi tersebut terlihat bahwa H2O dapat bersifat sebagai asam dan basa. Zat yang demikian disebut zat amfoter. Zat amfoter artinya zat yang memiliki kemampuan untuk bertindak sebagai asam atau basa. Contoh lain yang termasuk amfoter adalah HCO3.
Contoh basa konjugasi:
Asam → Proton + Basa Konjugasi
HCl(aq) H+(aq) + Cl(aq)
H2O(aq) H+(aq) + OH(aq)
H2SO4(aq) H+(aq) + SO42–(aq)
NH4 +(aq) H+(aq) + NH
Contoh asam konjugasi sebagai berikut.
Basa +Proton → Asam Konjugasi
NH3(aq) + H+(aq) NH4+(aq)
H2O(aq) + H+(aq) H3O+(aq)
OH(aq) + H+(aq) H2O(aq)
CO32–(aq) + H+(aq) HCO3(aq)

Perhatikan reaksi berikut:
HCl(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + Cl(aq)
Pasangan asam-basa setelah terjadi serah terima proton dinamakan asam basa konjugasi.
a. HCl dan Cl merupakan pasangan asam-basa konjugasi. HCl adalah asam konjugasi dari Cldan Cl adalah basa konjugasi dari HCl.
b. H2O dan H3O+ merupakan pasangan asam-basa konjugasi. H2O adalah basa konjugasi dari H3O+ dan H3O+ adalah asam konjugasi dari H2O.

Berikut ini contoh pasangan asam-basa konjugasi pada beberapa reaksi.
a. HNO3(aq)+ H2O(l) H3O+(aq)+ NO3(aq)
b. H2O(l) + CN(aq) HCN(aq)+ OH(aq)
c. H2SO4(aq)+ OH(aq) HSO4(aq) + H2O(aq)